Gaya hidup sehat yang beradaptasi akan membantu menjadi lebih sehat dan mencegah
penyakit. Kemajuan dunia, misalnya di negara-negara berkembang, telah membawa banyak
perubahan dalam pola kehidupan manusia. Apalagi sekarang ini banyak sekali makanan instan
atau fast food. Gejolak yang dihadapi setiap orang membuat mereka mengabaikan cara hidup
mereka. Tapi hidup sehat penting untuk semua orang. Beberapa orang meremehkan masalah
menerapkan gaya hidup sehat, itulah sebabnya banyak penyakit dapat menyerang mereka kapan
saja. Kita bisa menghilangkan lingkungan sekitar kita yang tidak bersih, kurang berolahraga untuk
ketahanan fisik, minum-minuman beralkohol dan tidak makan makanan yang bergizi. Jika anda
tahu bahwa hidup tidak sehat memiliki banyak efek negatif. Biasakan menerapkan gaya hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pedoman hidup sehat dapat kita terapkan dengan pola hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari, baik dari segi makanan, minuman, tubuh, dan lingkungan,
untuk mencegah penyakit berbahaya (Lukman & Rahmanto, 2020).

Diabetes Mellitus adalah kondisi kronis yang ditandai oleh peningkatan kadar gula darah di
atas batas normal. Penyebabnya dapat berupa kekurangan produksi insulin oleh pankreas (diabetes
tipe 1), rendahnya kadar insulin (diabetes tipe 2), atau peningkatan gula darah selama kehamilan
(gestasional) (Kementerian Kesehatan RI, 2020).

Diabetes Mellitus tipe 2 (DM tipe 2) adalah kondisi kronis di mana tubuh tidak mampu
memproduksi atau menggunakan insulin dengan efektif, yang sering disebut sebagai resistensi
insulin (Marasabessy, 2020). Ini adalah jenis diabetes yang paling umum terjadi di seluruh dunia,
dengan jumlah penderitanya terus meningkat secara signifikan.

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2022, terdapat sekitar 422 juta orang
yang menderita DM tipe 2 di seluruh dunia. Data dari International Diabetes Federation (IDF)
tahun 2021 mencatat bahwa jumlah penderita dewasa berusia 20-79 tahun mencapai 537 juta,
meningkat 15,98% dari tahun sebelumnya. Penyakit ini terus mengalami peningkatan tiap
tahunnya, meskipun telah diakui sebagai penyebab utama kematian di dunia. China menjadi negara
dengan jumlah penderita terbanyak, diikuti oleh India, Pakistan, Amerika Serikat, dan Indonesia
(International Diabetes Federation, 2021).

Faktor risiko utama yang menyebabkan diabetes mellitus tipe 2 adalah faktor genetik, gaya
hidup, dan pola makan yang tidak sehat (Maharani et al., 2022). Pola makan yang tidak teratur dan
mengandung lemak serta gula tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang pada
akhirnya memperburuk kondisi penderita DM. Pengaturan pola makan yang baik menjadi kunci
penting dalam pengelolaan diabetes mellitus. Perencanaan makan dengan memperhatikan kalori,
karbohidrat, lemak, dan asupan nutrisi lainnya sangat diperlukan (Anggraini, 2022).

Diabetes Melitus tipe 2 sering disebabkan oleh faktor genetik dan perilaku atau gaya hidup
seseorang. Selain itu faktor lingkungan sosial dan pemanfaatan pelayanan kesehatan juga
menimbulkan penyakit diabetes dan komplikasinya. Diabetes dapat memengaruhi berbagai sistem
organ tubuh manusia dalam jangka waktu tertentu, yang disebut komplikasi. Komplikasi diabetes
dapat dibagi menjadi pembuluh darah mikrovaskular dan makrovaskuler. Komplikasi
mikrovaskuler termasuk kerusakan sistem saraf (neuropati), kerusakan sistem ginjal (nefropati)
dan kerusakan mata (retinopat) (Rosyada & Trihandini, 2013).

Faktor risiko penyakit Diabetes Melitus tipe 2 terbagi menjadi dua faktor. Faktor yang pertama
adalah risiko yang dapat diubah oleh manusia, dalam hal ini dapat berupa pola makan, pola
kebiasaan sehari-hari seperti pola makan, pola istirahat, pola aktivitas, dan pengelolaan stres.
Faktor yang kedua adalah faktor risiko yang tidak dapat dirubah seperti usia, jenis kelamin serta
faktor pasien dengan latarbelakang keluarga dengan penyakit Diabetes (Suiraoka, 2012).

Faktor risiko yang dapat diubah diantaranya pola makan yang mengandung seperti karbohidrat
atau gula, protein, lemak, dan energi yang berlebihan yang dapat menimbulkan faktor risiko awal
kejadian Diabetes Melitus. Semakin berlebihan makanan yang dikonsumsi maka semakin besar
kemungkinan akan menyebabkan kejadian Diabetes Melitus tipe 2, Linder dalam (Farida et al.,
2018).

POLA HIDUP PENDERITA DIABETES MELLITUS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *